Produk dari atom, ion, molekul

engandung unsur karbon, hidrogen, dan klorin (DDT dan D3 aldrin)

Organofosfat : Mengandung unsur fosfat, karbon, dan hidrogen (malathion / parathion)

Karbamat : mengandung gugus karbamat (contohnya sevin dan baygon)

Berdasarkan cara kerja obat dalam membunuh serangga atau hama pestisida dikelompokkan menjadi racun perut (membasmi  serangga/hama pengunyah dan penggigit), racun kontak (membasmi serangga yang mengambil makanannya dari bagian bawah permukaan daun/bagian tanaamaan yang tidak terkena racun semprot), dan racun gas (untuk membasmi serangga pada ruang tertutup).

  1. Bidang Kesehatan
  1. Paracetamol

Paracetamol/asetaminophen digolongkan sebagai obat analgesik-antipireutik, yaitu sebagai pengurang rasa sakit, nyeri, demam dan menekan saraf pusat. Oleh karena mampu menekan saraf pusat, obat ini menyebabkan kantuk.

  1. Zat Radioaktif

Zat radioaktif adalah bahan kimia untuk mendeteksi kebaradaan suatu penyakit dalam tubuh. Tiga jenis sinar radioaktif adalah sinar alfa (a), sinar beta (b), dan sinar gamma (g). Beberapa zat radioaktif dan kegunaannya :

–    I-131   :  Mendeteksi kerusakan pada kelenjar gondok, terapi kanker kelenjar tiroid.

–    Na-24  :  Mendeteksi adanya gangguan peredaran darah

–    Xe-133   :           Mendeteksi penyakit paru-paru

–    Fe-59   :  Mempelajari pembentukan sel darah merah.

–    Co-60  :  Mendeteksi terapi kanker/tumor

SK: 5. Memahami kegunaan bahan kimia dalam kehidupan

KD: 5.1 Mencari informasi tentang  kegunaan dan efek samping bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari

–    Menyebutkan bahan-bahan kimia yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.

–   Menjelaskan efek samping bahan kimia yang terdapat dalam produk kebutuhan rumah tangga

5.2 Mengkomuni-kasikan informasi tentang kegunaan dan efek samping bahan kimia

–  Mengidentifikasi efek samping bahan kimia yang terdapat dalam suatu produk

–  Menjelaskan efek samping bahan kimia yang terdapat dalam produk kebutuhan rumah tangga

Bahan kimia dalam kehidupan dikelompokkan menjadi bahan kimia dalam rumah tangga (pembersih, pemutih, dan pembasmi serangga) dan bahan kimia dalam makanan (pewarna, pemanis, pengawet, dan penyedap).

1. Pembersih

Bahan pembersih dalam rumah tangga kimia berfungsi untuk menjaga kebersihan diri sendiri dan lingkungan.

a.Sabun

Sabun ditemukan oleh bangsa Mesir kuno. Ssabun terbuat dari lemak nabati atau hewani yang dipanaskan dengan larutan alkali seperti natrium hidroksida (sabun kerras) dan kalium hidroksida (sabun cair).

b.Detergen (pembersih sintetik)

Pembersih yang terdiri dari zat aktif permukaan (surfaktan), bahan pengisi, pemutih, pewangi, penimbul busa, optical brightener (bahan cemerlang), dan bahan aktif liniar alkil sulfonat bahan (LAS) atau natrium benzenasulfonat (Na-ABS).

Detergen memiliki pH sangat basa (9,5-12) yang dapat mengakibatkan iritasi pada kulit. Kulit terasa kering, melepuh dan retak-retak, kulit tangan gampang mengelupas, hingga timbulnya eksim kulit semacam bintik-bintik gatal berair ditelapak tangan maupun kaki. Jika kulit menyentuh detergen segera dibilas air bersih dan dikeringkan.

Bahan aktif ABS dalam detergen merupakan bahan kimia yang sukar terurai oleh mikroorganisme, sehingga mencemarkan air dan tanah. . Jika air sungai dan tanah sudah tercemar limbah detergen, dikhawatirkan bahan kimianya terakumukasi dalam jaringan tubuh yang dapat menimbulkan penyakit degeneratif semacam tumor atau kanker.

Efek samping tersebut dapat dikurangi dengan cara memilih detergen ramah lingkungan. Lihat kemasan bertuliskan Biodegradable, yaitu bahan yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme seperti LAS (bahan aktif ramah lingkungan karena struktur kimianya. Berbentuk rantai liniar). Kita harus ikut mencegah pencemaran lingkungan dengan cara meminimalkan pemakaian detergen sesuai takaran yang dianjurkan.

c.Sampo

Sampo mengandung bahan aktif surfaktan anionik, seperti natrium lauril eter sulfat, natrium lauril sulfat, dan senyawa amonium.

d.Pasta Gigi

Bahan aktif dalam pasta gigi berupa sodium monofluorofosfat dan kalsium gliserofosfat yang berfungsi memperkuat lapisan email gigi agar gigi sehat dan kuat. Jika digunakan secara berlebihan menyebabkan menipisnya email gigi.

e.Karbol

Bahan aktif yang terdapat dalam karbol berupa fenol (asam karbolat), asam klorida (HCL) untuk membunuh kuman-kuman. Bahan ini juga mengandung racun jika digunakan berlebihan akan memberikan dampak negatif bagi kesehatan dan lingkungan.

2. Pemutih

a.Pemutih Pakaian

Bahan aktif yang terdapat dalam pemutih pakaian berupa larutan natrium hipoklorit (NaClO) 5,25%. Selain sebagai pemutih bahan aktif ini juga berfungsi menghilangkan bau dan membunuh kuman (desinfektan).

Pencampuran natrium hipoklorit dan asam klorida akan menghasilkan gas klorin. Gas ini dapat merusak tenggorokan dan sistem pernafasan. Jika gas klorin terhirup dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kematian.

b.Pemutih Kosmetik

Bahan aktif yang terdapat dalam pemutih kosmetik adalah hidrokuinon (awet muda, tidak berkerut, dan tampak putih), dan Tretinoin (bahan kimia turunan vitamin A) untuk menghilangkan jerawat, membuat kulit tampak putih dan lembut.

Hidrokuinon juga dapat merusak kulit seperti terbakar jika krim yang digunakan mempunyai kepekatan tinggi. Jika digunakan dalam waktu lama mengakibatkan benjolan kekuningan pada kulit (okronosis). Jika termakan dalam jumlah 5-15 gram, dapat mengakibatkan kerusakan sel darah merah (anemia hemolitik).

Tretinoin juga dapat mengikis lapisan kulit sedikit demi sedikit sama seperti hidrokuinon. Semasa bahan ini digunakan, kulit akan kelihatan merah, terasa pedih, kering, dan gatal-gatal. Bahan ini tidak boleh digunakan oleh ibu hamil karena dapat menyebabkan kecacatan janin.

3. Pewangi

Bahan aktif yang digunakan untuk pewangi badan berupa triklosan. Sedangkan bahan aktif ammonium klorida 5% untuk pewangi pakaian. Benzil alkohol, benzil asetat, etanol, limone, dan linanol digunakan dalam pewangi ruangan.

Pewangi umumnya mengandung hidroalkohol yang dicampur alkohol dengan konsentrasi 50-90%. Jika tertelan, senyawa ini dapat menyebabkan Penekanan fungsi otak dan menyebabkan kantuk.

4. Pembasmi Serangga (insektisida)

Ada dua golongan bahan kimia yang digunakan untuk insektisida:

1.Insektisida organik, berasal dari unsur-unsur senyawa karbon, missal DDT.

2.Insektisida anorganik berasal dari unsur-unsur yang bukan senyawa karbon. Contohnya natrium arsenat, aldrin, endrin, dieldrin, kalsium sianida, dan tembaga (II) Sulfat.

Pestisida memang dapat membunuh hama yang menyerang tanaman , tetapi sisa-sisa pestisida yang masuk ke sistem perairan dapat membunuh plankton (makanan ikan kecil). Plankton yang masih hidup dan mengandung DDT dimakan oleh ikan-ikan kecil yang pada akhirnya dikonsumsi oleh manusia sehingga mengakibatkan keracunan.

Gas yang disemprotkan dari pembasmi serangga dapat menyebabkan muntah-muntah, sesak nafas, kejang bahkan kehilangan kesadaran. Oleh karena itu setelah menyemprotkan insektisida ke ruangan, jendela harus dibuka supaya banyak udara yang masuk keruangan.

Selaain dari insektisida, pencemaaran lingkungan dapat juga disebabkan oleh pupuk. Sisa pupuk yang masuk ke sistem air menyebabkan ganggang tumbuh subur sehingga menutupi permukaan air (eutrofikasi)

Dampak negatif bahan-bahan kimia yang terdapat dalam rumah tangga dapat dikurangi dengan beberapa cara berikut:

1.Penggunaan sesuai jenis dan fungsinya.

2.Pemakaian sesuai aturan dan dosis yang ditentukan pada label kemasannya.

3.Meletakkan di tempat yang aman dari api dan panas matahari.

4.dijauhkan dari makanan dan jangkauan anak-anak.

5.menggunakan pelindung sapu tangan atau masker dalam pemakaiannya.

5.3    Mendeskripsi-kan bahan kimia alami dan bahan kimia buatan dalam kemasan yang terdapat dalam bahan makanan.

Mengidentifikasikan fungsi bahan kimia yang terdapat dalam makanan.

Menjelaskan bahan-bahan kimia alami dan buatan yang dapat digunakan dalam bahan makanan kemasan.

Menunjukkan contoh makanan yang menggunakan bahan kimia alami dan buatan

Bahan aditif adalah bahan yang dengan sengaja atau tidak ditambahkan ke dalam makanan atau minuman unttuk memperbaiki warna, cita rasa, ketahanan, atau memperbaiki tampilan. Bahan aditif dapat berupa zat pewarna, pemanis, pengawet, dan penyedap rasa.

  1. 1. Bahan Pewarna

Bahan pewarna ditambahkan dalam makanan untuk memberikan warna yang menawan.

Warna Pewarna Alami Pewarna Buatan Pewarna tekstil
Hijau Daun suji dan pandan Lissamine green,hijau FCF
Kuning Kunyit (kurkumin) Tartrazin Auramin,sudan I,Ponceau 3R
Merah Cabai merah (kapxantin) Karmoisin, aluna, eritrosin Rhodamin B
Ungu Kubis Ungu Benzil violet
Biru Indigo Karmin Dilarang!!
Cokelat teh atau sedikit kopi Cokelat HT Karena dapat
Orange Sunset Yellow FCF Menimbulkan KANKER
  1. 2. Bahan Pemanis

Pemanis alami gula pasir (dari tetes air rebu) dan gula merah (dari nira pohon kelapa) mengandung kalori yang tinggi, sehingga untuk penderita kencing manis (diabetes militus) dan kelebihan berat badan (obesitas) tidak dianjurkan mengkonsumsi pemanis alami dalam jumlah banyak karena akan meningkatkan kadar gula.

Bagi penderita diabetes dan obesitas tersedia pemanis buatan (Sorbitol)yang berkalori rendah sekaligus aman untuk dikonsumsi. Sorbitol mempunyai tingkat kemanisan sama dengan gula. Pemanis buatan yang lain diantaranya siklamat (memiliki rasa manis 30 kali lebih besar dari gula), aspartame (rasa manis 160 kali lebih besar dari gula), dan sakarin (rasa manis 400 kali lebih besar dari gula).

3.   Bahan Pengawet

Bahan pengawet digunakan untuk meningkatkan daya simpan, cita rasa, warna, menstabilkan, memperbaiki tekstur, sebagai zat pengental/penstabil, anti lengket, mencegah perubahan warna, serta memperkaya vitamin dan mineral suatu produk.

Pengawet Alami Kegunaannya untuk mengawetkan…
Garam Daging, ikan, dan telur asin
Gula Buah-buahan yang akan dibuat manisan
Asam Cuka Buah-buahan karena mampu menghambat tumbuhnya mikroba
Pengawet Buatan Kegunaannya untuk mengawetkan…
Garam Nitrat dan Nitrit Daging, sosis, dan burger
Asam Banzoat Minuman ringan, dan Jus buah-buahan
Asam Propionat Roti dan Keju
Formalin Mayat (sering dipakai untuk mengawetkan tahu dan bakso)
Boraks Kayu (sering dipakai untuk mengawetkan mi, lontong, dan bakso)

Garam Natrium Nitrit juga mampu menghambat pertumbuhan bakteri Clostridium botulidium, yaitu mikroorganisme yang menyebabkan botulisme (keracunan makanan).

Bahan pengawet buatan juga dapat berupa anti oksidan (mampu mencegah bau tengik pada makanan yang mengandung minyak atau lemak), di antaranya asam sitrat, asam etanoat, BHA, BHT, vitamin C, Vitamin E, dan asam sorbet.

4.   Bahan Penyedap

Bahan penyedap ditambahkan dalam makanan untuk melezatkan dan menambah cita rasa makanan. Bahan penyedap rasa alami (garam dapur) dapat menghambat pertumbuhan mikrobia pembusuk sehingga makanan menjadi lebih awet. Penyedap rasa juga ddapat berasal dari bahan nabati  seperti jahe, lengkuas, seledri, dan serai yang sebagian besar mengandung minyak asiri. Ada juga yang berasal dari hewani berupa daging.

Bahan penyedap buatan berupa MSG (MonoSodium Glutamat). Mengonsumsi MSG tidak boleh lebih dari 50 mg/hari/kg berat badan. Jika melebihi dapat menyebabkam kerusakan sel saraf otak dan Chinese Restaurant Syndrome, gejala yang timbul berupa wajah berkeringat, kesemutan pada leher, rahang punggung, sesak napas, dan pusing kepala.

5.4 Mendeskripsi-kan sifat/pengaruh zat adiktif dan psikotropika

Menjelaskan pengertian zat adiktif dan zat psikotropika.

Menjelaskan dampak negatif zat adiktif dan psikotropika bagi kesehatan, ekonomi, dan sosial

A. Zat Adiktif Dan Psikotropika

Zat Adiktif adalah zat-zat yang pemakaiannya dapat menimbulkan ketergantungan fisik yang kuat dan psikologis yang panjang (drug dependence). Kelompok zat adiktif adalah narkotika, yaitu zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisentetis yang dapat menyebabkan penurunan/perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi/menghilangkan rasa nyeri/sakit, dan dapat menimbulkan ketergantungan.

Berdasarkan tujuan penggunaan dan tingkat ketergantungan narkotika ada 3 golongan:

1. Narkotika Golongan I

Narkotika yang digunakan untuk tujuan pengembangan IPTEK dan tidak digunakan dalam terapi, mempunyai potensi sangat tinggi dalam mengakibatkan ketergantungan. Contohnya opium, koka/kokain, dan ganja.

2. Narkotika Golongan II

Narkotika yang berkhasiat dalam pengobatan, digunakan sebagai pilihan terakhir, dapat digunakan dalam terapi dan untuk tujuan IPTEK, serta berpotensi mengakibatkan ketergantungan. Diantaranya morfin (untuk meghilangkan rasa nyeri terutama pada penyakit kanker), Fentanil ( untuk anastesi umum), dan Petidin (banyak digunakan dalam persalinan ibi hamil).

3. Narkotika Golongan III

Narkotika yang berkhasiat untuk pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi atau tujuaan IPTEK serta mempunyai potensi ringan dalam mengakibatkan ketergatungan. Diantaranya Kodein (dalam pengobatan sebagai antitusif dan analgesik), dan Etil morfina /dionin (digunakan sebagai obat batuk).

B. Psikotropika

Psikotropika didefinisikan sebagai zat atau obat,baik alamiah maupun sintetik, bukan narkotika, tetapi berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku, serta dapat menyebabkan efek ketergantungan.4 golongan psikotropika sesuai dengan tinggi rendahnya potensi dalam mengakibatkan ketergantungan  yaitu:

1.   Psikotropika Golongan I

Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan IPTEK dan tidak digunakan dalam terapi, mempunyai potensi amat kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. contohnya Ectasy, Psilosibina dan psilosina, LSD (Lisergik Dietilamida), Meskalina (Peyot).

2.   Psikotropika Golongan II

Psikotropika yang berkhasiat untuk pengobatan dan dapat digunakan dalam terapi atau untuk tujuan IPTEK serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindrom ketergantungan. Diantaranya amfetamin, methamfetamina, metakualon, dan metil fenidat.

3.   Psikotropika Golongan III

Psikotropika yang berkhasiat untuk pengobatan ddan banyak digunakan dalam terapi atau untuk tujuan IPTEK, serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindrom ketergantungan. diantaranya amobarbital, flunitrazepam, dan katina.

4.   Psikotropika Golongan IV

Psikotropika yang bermanfaat untuk pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi atau untuk tujuaan IPTEK serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindrom ketergantungan. diantaranya barbitural, bromazepam, dan estazolam.

Semua obat-obatan diatas dibagi 3 kelompok:

1. Depresan

Obat terlarang yang menyebabkan depresi (menekan) aktivitas susunan saraf pusat bagi pemakainya. Pemakai merasa tenang pada awalnya, kemudian apatis, mengantuk, dan tidak sadarkan diri. Semua gerak refleks menurun, mata menjadi sayu, daya penilaian menurun, dan gangguan terhadap sistem kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah). Diantaranya Heroin, Morfin, barbiturat, diazepam, dan nitrazepam.

Dampak negatif obat-obatan golongan ini dapat merusak lever, paru-paru, ginjal, jantung, mempercepat denyut nadi, menimbulkan kesakitan, kejang-kejang, depresi, dan kematian bila overdosis.

2. Stimulan

Golongan obat terlarang ini dapat merangsang fungsi tubuh. Pada awalnya pemakai merasa segar, penuh percaya diri, kemudian berlanjut menjadi susah tidur, perilaku hiperaktif, agresif, denyut jantung jadi cepat, dan mudah tersinggung. Obat-obatan yang termasuk dalam kelompok ini contohnya kokain, amfetamin, ekstasi, dan kafein.

Dampak negatif golongan stimulan dapat menaikkan tekanan darah, merusak sel-sel saraf, denyut nadi tidak beraturan, menurunkan berat badan, dan menyebabkan paranoid serta kematian.

3. Halusinogen

Golongan obat terlarang ini menyebabkan adanya penyimpangan persepsi termasuk halusinasi seperti mendengar suara atau melihat sesuatu. Pemakai menjadi curiga berlebihan, mata menjadi merah, dan agresif. Obat-obatan ini antara lain LSD, dan ganja.

Dampak negatif golongan halusinogen dapat merusak ginjal, merusak sel-sel saraf, mempengaruhi daya ingat dan konsentrasi, serta mengakibatkan kebingungan dan ketagihan.

Penyalahgunaan obat terlarang banyak dilakukan oleh para remaja dan pelajar. Masa remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak menuju masa puber. Pada masa ini penuh energi, serba ingin tahu, mudah terpengaruh, nekat, emosi tinggi, selalu ingin mencoba, tidak mau ketinggalan, dan belum memiliki pertimbangan yang matang.

Faktor-faktor yang mempengaruhi penyalahgunaan obatan terlarang antara lain keharmonisan keluarga yang memudar, rasa ingin mencoba, pengaruh teman, dan ingin melepaskan diri dari masalah.

Zat adiktif dan psikotropika sangat berbahaya bagi manusia jika salah dalam penggunaannya. Salah satu dampak negatif yang paling berbahaya yaitu efek ketagihan dan ketergantungan (pecandu tidak dapat melakukan kegiatan apapun bila tidak memakai zat adiktif dan psikotropika). Namun jika digunakan sesuai fungsi, dosis, dan takaran yang tepat dapat bermanfaat dibidang kesehatan. Diantaranya untuk:

  1. Obat bius/anastesi (thiopental, halothane, enflurane, metoksiflurane, dan PCP.
  2. Obat perangsang (amfetamin, dan kokain)
  3. Obat penawar rasa sakit    (morfin)
  4. Obat tidur (methakualone dan benzodiadepin)
  5. Penghilang depresi (metal fenidat)
  6. Antiseptik (alkohol)

Selain obat-obatan ada juga alkohol dan rokok yang dapat mengakibatkan kecanduan.

  1. 1. Alkohol

Alkohol merupakan zat yang mengandung etanol. Zat kimia ini daya kerjanya menekan sistem susunan saraf pusat. Setelah diserap, alkohol/etanol disebarluaskan ke seluruh jaringan dan cairan tubuh. Dengan peningkaatan kadar alkohol dalam darah orang menjadi EUFORIA, namun dengan penurunannya orang tersebut menjadi depresi. Ada 3 golongan minuman beralkohol yaitu:

  1. Golongan A    : Kadar etanol 1% – 5% (bir)
  2. Golongan B     : Kadar etanol 5% – 20% (anggur dan wine)
  3. Golongan C     :  Kadar Etanol 20% – 45% (Whiskey, Vodka, TKW, dan Kamput)

Efek yang ditimbulkaan setelah mengkonsumsi alkohol dapat dirasakan segera tergantung dari jumlah atau kadar alkohol yang dikonsumsi. Kadang alkohol digunakan dengan kombinasi obat-obatan berbahaya lainnya, sehingga efeknya menjadi lebih berbahaya bahkan menyebabkan kematian.

  1. 2. Rokok

Rokok dan Asap rokok mengandung 4000 komponen yang berbahaya. Tiga komponen senyawa toksik utama dalam asap rokok yaitu:

A. Karbon Monoksida

Yaitu suatu gas beracun yang tidak berwarna dan tidak berbau. Dalam darah, karbon monoksida berikatan dengan hemoglobin menggantikan oksigen, sehingga darah kekurangan oksigen. Akibatnya tubuh menjadi lemas karena kekurangan oksigen, bahkan menyebabkan kematian.

B. Nikotin

Nikotin adalah suatu alkaloid yang dapat mempengaruhi sistem saraf pusat dan merupakan racun bagi saraf. Kadar nikotin yang tinggi dapat menghambat informasi ransang saraf sehingga mengakibatkaan menurunnya aktivitas refleks tubuh. Nikotin dapat menimbulkan ketergantungan fisik maupun psikis.

C. Tar

Tar adalah zat yang mempunyai sifat karsinogen (penyebab kanker) dan menyebabkan iritasi pada paru-paru sehingga menjadi batuk.

Selain 3 zat diatas, masih banyak zat toksik yang bersifat karsinogen (dapat menimbulkan kanker) walaupun dalam kadar yang rendah. Menjadi perokok aktif atau pasif rentan terhadap gangguan sistem pernapasan, dan timbulnya kanker paru.

Tinggalkan komentar